Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Hal-Hal yang Perlu Kamu Ketahui tentang Belanda (Bagian II)

Gambar
Yang perlu diketahui ketika tidak ada yang menyaut salam ketika kalian akan memperkenalkan diri, itu hal wajar. Orang Eropa dikenal dengan karakternya yang tidak suka basa basi. Ini khusus konteks ketika kalian memperkenalkan diri, dan apabila kalian memulai dengan "hi" atau "selamat pagi" kalian tidak usah menunggu jawaban dari teman-teman untuk menjawabnya karena sejatinya tidak akan yang akan menyaut salammu haha. Seperti yang sudah kalian ketahui bahwa pernikahan LGBT itu legal di Belanda, ada juga salah satu kota yang ramah LGBT. Nama kotanya ialah ‘s Hertogenbosch atau bisa disebut juga dengan kota Den Bosch. Kota lain punya zebra cross , Den Bosch punya gaybra cross .  Den Bosch Jadi buat kalian yang suatu saat ke Den Bosch, gak usah bingung mau nyebrang dimana karena itu juga salah satu tempat buat nyebrang kok. Di Den Bosch juga ada makanan terkenal namanya Boschee Ball. Itu buletan kue yang di dalamnya terdapat krim wip. Tiap-tiap dae...

Hal-Hal yang Perlu Kamu Ketahui tentang Belanda (Bagian I)

Gambar
Schipol Airport, Amsterdam 2017 Negara Eropa pertama kali yang aku kunjungi adalah Belanda. Aku ialah tipe orang yang takut dengan laut, tapi aku mengunjungi negara yang lebih rendah dari permukaan air laut. Tak pernah terpikirkan olehku untuk bisa menimba ilmu disini. Merasakan atmosfer keilmuan yang kental ditemani musim gugur yang membuat dedaunan berubah warna, cuaca yang berubah-ubah, hujan yang suka datang tiba-tiba, angin yang kencang, dan suhu yang makin malam makin dingin. Dibalik semua kenyataan itu, satu fakta yang unik adalah orang Belanda bersepeda tak kenal musim.  Orang Belanda dikenal dengan sebutan pesepeda sejati. Mereka mengatakan bahwa sepeda adalah alat transportasi yang paling murah dan sangat mudah digunakan, selain itu sudah sedari kecil mereka diajarkan oleh orang tua mereka belajar bersepeda , salah satu temanku mengatakan bahwa bike itu baik . S elain itu k ondisi jalanan yang sangat mendukung, dan tempat parkir yang dapat ditemukan dimana-mana m...

Your Perfect Shoes

“I can not live like this. These people, this environment, this neighborhood, all of the things around me right now are toxic. They are intoxicated. Seriously.” Said someone genuinely. So here’s the thing. People’s everyday life and you can not actually do anything about that. You can not please everyone to be as the good you. Like simply, there are some people who always think positively and always seek for solutions but in other side there are also some people who are negative, instead of looking for solutions, they intend to think the negative effect which is actually pretty bad if that happens every time. If you ever think that there are certainly some cases in life that can not be bothered by other people, well it’s fine. In the end, people’s opinions are various and we have that kind of freedom of speech. And also, the negative people do not think that they are wrong, in fact they are actually toxic for your life. That is just how they function anyway. That is how ...

Kenapa Berlin?

Gambar
Oh hey there, Berlin! Aku memilih Berlin sebagai kota dimana aku ikut program Hochschulsommerkurs dari DAAD. Ehrlich gesagt , aku sama sekali ga ada kepikiran bakalan diterima program itu, jadi aku asal milih Berlin karena dosen Austriaku kasih aku saran begitu. Yaudah aku sih ikutin aja, toh waktu itu pikirku aku ga bakalan lolos haha. Selain itu aku gak belajar di Universitas tapi di Sprachkurs atau kursus bahasa di daerah Wedding. Aku sendiri tinggal di Neukölln deket sama Kreuzberg. Di suatu pagi yang cerah, aku dapat email dari salah satu staff DAAD kalau aku lolos. I was so surprised and I directly called my Mom . Ibuku bingung, “program yang mana?” saking banyaknya program yang aku daftar, ibuku aja sampe ga paham aku dapet program apa dan kemana. Orang-orang banyak yang kaget, “kenapa kamu pilih Berlin, sih? Kenapa gak Heidelberg atau Hannover?” Dalam hati aku jawab, “iya juga ya, kenapa aku pilih Berlin?” hahaha. Ternyata pilihan yang salah justru kadang membawa...

Pendewasaan

Gambar
Berlin, 2018 Semakin kamu dewasa, semakin kamu sadari betapa banyaknya makna kebenaran dalam ucapan orang tua yang padahal dulunya kamu selalu menyangkal dan menganggap sepele. Semakin kamu dewasa pula, semakin kamu malas untuk menceritakan semua pengorbanan yang telah kamu lakukan entah untuk dirimu sendiri atau orang lain. Tetapi pertanyaannya, bagaimana kita bisa menjadi dewasa? Banyak yang bilang, umur bukanlah takaran utamanya. Yang akhir-akhir ini aku pelajari ialah proses pendewasaanmu itu banyak ragamnya. Bukan hanya dari gejolak diri sendiri, namun juga dari perbuatan bahkan kata-kata orang lain, baik yang kamu kenal maupun yang asing sekalipun. Bagaimana tidak, perbuatan orang yang dilakukannya terhadapmu bisa menjadi sebuah proses pendewasaan dirimu. Rasanya tidak perlu aku memberi contoh, karena sejujurnya kamu sudah tau sendiri jawabannya. Perlakuan orang dari yang baik hingga buruk merupakan sebuah kesan untukmu. Dalam hidup, kita memang berbuat salah tapi ap...

Apa Pentingnya Belajar Bahasa Inggris?

A ku cuma pengin berbagi pengalaman ke kalian berdasarkan apa yang aku rasakan selama bertahun-tahun belajar bahasa Inggris di sekolah dan bagaimana bahasa Inggris bisa ada efeknya dalam hidupku ( I’m sorry if it sounds of me being preachy but the point is; I just want to share ). Aku juga masih belajar kok, bayangin aja, aku pernah bikin kesalahan sewaktu aku di Belanda. Jadi ceritanya aku sama host father ku lagi sarapan bareng, terus tiba-tiba beliau nunjukkin buku favoritnya tentang buah-buahan di seluruh dunia. Dia bilang ke aku kalau Indonesia punya banyak buah, terus aku bilang “ we have indeed a lot of fruits .” Terus beliau bingung dan tanya, “ what do you mean? You mean fruits ?” disitu aku baru sadar kalau pengucapanku ada yang salah haha. Justru dari kesalahan-kesalahan yang aku lakukan, aku makin banyak belajar. Sejujurnya gak ada cara khusus dan tips-tips gitu dari aku, tapi aku ingin encourage kalian untuk mau dan berusaha. Berbuat kesalahan itu wajar, manteman. ...

Lifetime Education

Frau Vita, apakah orang Jerman bernyanyi lagu kebangsaan setiap pagi sebelum memulai pelajaran? Frau Vita, di Jerman ada upacara bendera, gak? Frau Vita, Telkomsel di Jerman ada sinyal gak? Dan sederet pertanyaan lain. Frau adalah panggilan yang berarti Ibu dalam bahasa Jerman. Iya, mahasiswa PPL harus dipanggil “Ibu”, suka atau tidak suka. Selama dua bulan gue menjalani PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) atau simple nya ngajar di sekolah, gue seakan tersadarkan rasanya jadi guru yang punya kewajiban besar apalagi menyangkut pendidikan. Permulaan itu memang selalu berat. Wajar sih. Lo harus memperhatikan penampilan lo sendiri terus metode ngajar gimana yang mau lo terapkan. Apalagi mengajar di sekolah, risikonya adalah terikat dengan aturan yang formal. Walaupun sebenernya buat mahasiswa bahasa asing kaya gue, dipanggil nama aja gak masalah. Tapi buat mereka pasti canggung sih dan terkesan tidak sopan apalagi tidak menghargai. Buat gue, pengalaman mengajar ini luar bi...

Being Yourself

Hidup memang tidak akan pernah lepas dari perbedaan. Pernahkah kalian sadari, betapa kadang-kadang manusia dapat dengan sangat membenci sebuah perbedaan. Manusia lebih aman ketika hidup dengan banyak teman yang sama, yang sejalan dan sepemikiran. Bukankah itu hal yang indah dan sesuatu yang menyenangkan untuk dapat terus sama? And again , selama kita hidup, selama itu pula kita harus menerima berbagai macam perbedaan. Sekembalinya aku dari Jerman ke Indonesia, aku lebih belajar untuk mengontrol diri. I know, I was really afraid of being judged and somehow I live my life just always to look presentable . Hidup di Indonesia terkadang selalu membuatku takut untuk melakukan segala hal karena aku selalu mikir, “terus apa yang bakal orang lain pikirin nanti?” aku baru sadar ternyata pemikiran itu racun buat hidupku. Ketika aku mengunjungi seorang teman di Schleswig-Holstein, aku sama sekali gak mikir aku harus pakai baju apa biar “ look good ” di depan keluarga temanku. In the end...

Tentang Kebaya, Beskap dan Upacara Bendera

Ada yang berbeda tentang upacara bendera pada hari Senin, tanggal 15 Oktober 2018 ini. Di Purworejo, setiap tanggal 15 para siswanya wajib mengenakan pakaian adat yaitu kebaya untuk perempuan, beskap untuk laki-laki beserta blangkon. Luar biasanya adalah cuaca hari ini tidak begitu panas. Matahari tetap bersinar tetapi tidak terlalu terik, jadi sedikit mendung. Sepanjang hidup saya tinggal di Provinsi Jawa Tengah, saya tidak terlalu paham tentang esensi memakai kebaya. Memang ketika di sekolah saya pernah memakai kebaya pada acara peringatan hari kartini namun yang belum saya mengerti adalah mengapa orang repot-repot memakai sebuah pakaian yang menyusahkan. Bukankah senang apabila menggunakan pakaian yang nyaman dan ruang gerak kita juga tidak terbatas. Hari ini, pembina upacara menjawab pertanyaan yang sudah lama saya pikirkan. Beliau berkata dengan bahasa Jawa yang kurang lebih begini, “ hari ini tidak seperti Senin biasanya, tidak ada putih abu-abu. Hari ini cerah dan w...

Sebuah Pertahanan

Biasanya orang-orang akan membuat sebuah pertahanan untuk menghindari hal-hal yang akan sangat merusak seperti misalnya perang, bencana alam atau terorisme. Namun apakah kalian pernah membayangkan tentang sebuah pertahanan terhadap cinta? Cinta. Suatu hal yang bisa jadi indah, biasa saja atau bahkan indah sekali. Bukannya ada buruknya? Tentu saja, itu “putus cinta” namanya. Kenyataannya, jatuh cinta lebih tidak pandang bulu dibanding hukum. Dia tidak mengenal umur, status sosial, atau apapun. Kehidupan mungkin jarang sekali membawamu pada sebuah kelancaran tanpa halangan apapun. Kehidupan juga memberikanmu berbagai macam rasa, salah satunya rasa kesepian. Terkhusus untuk orang yang merantau jauh, tinggal terpisah dengan orang tua, dan selalu mengurus apa-apa sendiri mungkin akan lebih sering merasakan sepi walaup punya teman sebanyak apapun. Kesepian merupakan hal yang wajar. Tak sedikit juga berpikir bahwa kehadiran “ dia ” yang kita cinta membuat hidup jadi lebih berwarna....

Something Sweet

Gambar
Kleve 2017 It all started from junior high school, I realized that I was a big fan of diary. A small blue book which has a cute picture of Lilo and Stitch. I insisted my mother to buy the book which I had no idea that was a diary. The next day I began to write. Literally everything. An indescribable feeling towards my crush when I suddenly met him in a public transportation or someone stranger doing the odd things. Every pieces of my life was a topic. A year after I found a classic old book and it has my father’s name on the first page. I was wondering, should I open the book any further or should I just give it back to him? Without any hesitations and not knowing that my action was honestly wrong, I took a further step. I read every single writings that he wrote. Apparently, that’s a diary of his life and plus! A lot of poems. At that moment, I began to realize that my father is also a writer, who likes writing of his own life story and he also often added some wishes...

Body Positivity

Gambar
I supposed to write this months ago but I was just too busy with life and here it is. My straight opinion for those who are always feeling insecure. Believe me, everyone has their own insecurities and most of them related to their physical appearances. Moreover, if you’re an Instagram addicted who is always seeking of happiness by looking some pictures on celebgram’s photos, I should say, that’s too much intoxicating. I feel insecure everyday about my look, even though I’m wearing make up. I always find something that I don’t like about my face, or either my fashion or whatever. Just like my senior’s post about putting make up on, no matter how thick your lipstick or how perfect your eyeliner is, it always ends up of, “oh still ugly”. Some of us bought expensive skin care products for the sake of beauty. Some of us are doing gym just to get their perfect body-shaped. Yea, there are still many things that everyone doing just to look good especially based on society standards....

An Option for Coming Home

Gambar
Captured by Vita. Getting older means dealing with the reality. Every birthday that you faced, leads you somewhere you never know what will happen in the future. Someone ever said to me one thing; “ sooner or later, it will arrive at your destination .” The uncertainties in live keeps us alive. The history, something that we can be proud of or can be a heartbreaking memory. But sometimes, silly things that we did in the past can also be history which is indeed something funny to be told. Well, that depends on someone’s mind. Life is such a long history. But the question is, how are you going to make your own history? Do you secretly have something to say to someone but afraid of telling it or, another question. Do you really have something that makes you regret forever? Actually, there are still many questions which couldn’t all be mentioned. Death can come to us without knowing how and where. This doesn’t mean that elder people can die soon. The fact is everyone has their own...

How to Apply HSK (Hochschulsommerkurs) from DAAD

Sehubungan dengan frequently questions untukku tentang bagaimana aku bisa diterima HSK, maka aku buat saja postingan ini. Selamat membaca, jangan lupa berdoa terlebih dahulu agar tahun depan kamu menjadi kandidat selanjutnya! :D Beasiswa HSK oleh DAAD ialah program beasiswa yang rutin diadakan setiap tahun. Kalian akan belajar selama 1 bulan di Jerman, gratis dibiayai DAAD. Dari mulai biaya kursus di Universitat atau Sprachkurs , tempat tinggal selama satu bulan dan tiket pergi pulang dari Indonesia ke Jerman. Namun untuk biaya makan dan transportasi kalian harus membayar sendiri. Syaratnya sebenarnya tidak terlalu sulit, tetapi hanya butuh kesabaran yang ekstra untuk melengkapi berkas-berkas yang harus di upload dan dikirim via pos ke kantor DAAD Jakarta. HSK sebenarnya diperuntukkan oleh semua mahasiswa S1 dari berbagai disiplin ilmu.  Buat kalian yang masih belum tahu tentang infonya, silahkan rajin-rajinlah buka website resmi DAAD atau bisa juga lihat di Fanspage DA...

The Experience of an Encouragement

Being an Uni student who learns a certain foreign language is just always awesome. When someone ask you, “what are you studying?”. I answer simply, “German Education, Ma’am.” This question is somehow followed by a unique phrase, “wow! So you’ve ever been to Germany, then?” Hmm, “yes.” A challenge for those who learn foreign language is that they can go to the country which they learn the language, may be for some time or even forever. Of course everyone has their own opinions and goals regarding this case, but surely most of my juniors now do have a big goal to go to Germany due to their lack of understanding about the culture. The gap between German and Indonesian culture is so far and I can relate that since I’ve been learning German for almost 3 years now. But, what if the learner itself doesn’t have an encouragement in reaching his/her dream? I’ve talked to some of my juniors and when they meet me, they are always curious about my experiences in Europe. “ Mbak , is Europe so...

Between Your Imaginary and Germany

Menjadi seorang mahasiswa pendidikan bahasa Jerman membuat saya tersadar saya telah dicuci otak. Tentu saja saya belajar banyak tentang negara Jerman dan hal-hal tersebut sudah diajarkan mulai dari semester pertama. Saya terlalu cliché memandang “ krass ” (keren) negara tersebut yang bahkan dulu saya pikir itu negara sempurna. Seiring banyak mengobrol dengan orang Jerman dan ke Jerman langsung saya jadi sadar. Pada akhirnya, Jerman adalah sebuah negara. Iya, negara. Layaknya negara lainnya, tidak semua orang Jerman tepat waktu dan tidak semua jalan raya lancar jaya. Benar-benar sebuah negara. Layaknya Indonesia, penduduk Jerman juga masih banyak yang menikah di usia 25 tahun tetapi hal itu tergantung dari background mereka. Ada yang menikah karena “ accident ” ada juga yang menikah karena benar-benar ingin mempertahankan cintanya. Lagi-lagi, layaknya Indonesia, DB atau Deutsche Bahn (kereta Jerman) juga bisa telat. Iya, telat. Perlu pengulangan sekali lagi? Telat. Inti...

Akhirnya Pindah ke Blog

Ini adalah postingan pertama sekaligus pemberitahuan. Dari dulu aku suka menulis, mulai dari blog terus ke Tumblr, eh Tumblr akhirnya di blokir di Indonesia kemudian pindah ke Medium. Ternyata di Medium juga sulit diakses khususnya buat yang gak punya akun. Maka dari itu, tulisan-tulisanku akan kupindahkan kesini. Semoga dengan blog ini bisa bermanfaat. Setiap orang punya pendapatnya masing-masing, silahkan berkomentar yang baik dan mari berdiskusi bersama. Akhir kata, selamat membaca dan semoga tulisan-tulisan ini dapat memberikan kebermanfaatan untuk kita semua. Aamiin. Yogyakarta, 17 November 2018