Sebuah Pertahanan
Biasanya orang-orang akan membuat sebuah pertahanan untuk menghindari hal-hal yang akan sangat merusak seperti misalnya perang, bencana alam atau terorisme. Namun apakah kalian pernah membayangkan tentang sebuah pertahanan terhadap cinta?
Cinta. Suatu hal yang bisa jadi indah, biasa saja atau bahkan indah sekali. Bukannya ada buruknya? Tentu saja, itu “putus cinta” namanya. Kenyataannya, jatuh cinta lebih tidak pandang bulu dibanding hukum. Dia tidak mengenal umur, status sosial, atau apapun.
Kehidupan mungkin jarang sekali membawamu pada sebuah kelancaran tanpa halangan apapun. Kehidupan juga memberikanmu berbagai macam rasa, salah satunya rasa kesepian. Terkhusus untuk orang yang merantau jauh, tinggal terpisah dengan orang tua, dan selalu mengurus apa-apa sendiri mungkin akan lebih sering merasakan sepi walaup punya teman sebanyak apapun. Kesepian merupakan hal yang wajar. Tak sedikit juga berpikir bahwa kehadiran “dia” yang kita cinta membuat hidup jadi lebih berwarna.
Sebuah hubungan dapat menjadi cara mengungkapkan rasa cinta. Tapi apabila jatuh cinta berlebihan hingga ruang pribadi diabaikan dan menjadi buta karena cinta, apakah benar cinta harus sejauh itu? Kembali lagi terhadap pendapat pribadi masing-masing individu.
Lalu bagaimana dengan orang-orang yang sedang ingin memfokuskan dirinya mengejar cita, namun tiba-tiba jatuh cinta? Perlu diingat lagi, kehidupan penuh dengan kejutan. Sungguh indah rasanya dan serasa harimu selalu penuh semangat hanya dengan sebentar saja mengingat sosoknya. Semoga dengan jatuh cinta kita bisa menjadi pribadi yang ingin terus memperbaiki diri dan bertahan dengan pilihan sendiri. Akhir kata, semoga Tuhan melindungi orang-orang yang lemah karena jatuh cinta.
Yogyakarta, 7 Oktober 2018
Komentar
Posting Komentar