Membuat Visa AuPair di Kedutaan Jerman Jakarta (2020)


Sebenarnya sudah cukup banyak di internet terkait tentang hal ini, tapi dikarenakan beberapa alasan mendasar (seperti peraturan yang berbeda, pengalaman orang-orang yang mendaftar visa juga beda-beda, dan lain sebagainya). Semoga tulisan ini bermanfaat.
Langkah awal yang perlu dilakukan sudah pasti membuat janji temu atau Termin di website kedutaan, pilihlah visa nasional jenis AuPair. Setelah mendapatkan janji temu, kalian akan mendapatkan email konfirmasi dan email tersebut di print untuk syarat masuk ke kedutaan. Tips dari saya adalah email dari kedutaan itu yang di print bagian bahasa Indonesianya saja dan kalian mark atau stabilo di bagian hari dan pukul berapa kemudian nomor paspor kalian jadi bisa langsung terlihat oleh Pak Satpam.
Selanjutnya berkas-berkas yang diperlukan, saya akan mengurutkannya agar lebih mudah mulai dari berkas yang disiapkan diri sendiri, dari Gastfamilie dan juga Kedutaan. Semua berkas yang disebutkan rangkap dua dan nanti dibendel sendiri-sendiri (karena bende yang satu akan dikirim ke imigrasi Jerman). Plus jangan lupa untuk membawa dokumen yang asli.

1.      Diri sendiri
-          Surat motivasi (Motivationsschreiben)
-          CV (Lebenslauf)
Diusahakan kedua file ini menggunakan bahasa Jerman, kalian bisa minta tolong pada teman kalian yang orang Jerman atau minimal yang bisa berbahasa Jerman. Di dalam surat motivasi, tulislah tentang siapa kalian, belajar bahasa Jerman dari mana, motivasi mengikuti AuPair, setelah selesai akan melakukan apa, dan lain-lain yang menurut kalian penting untuk diutarakan misalnya tentang Gastfamilie kalian (satu lembar saja sudah cukup).
-          Fotokopi paspor (bagian depan yang ada foto kalian dan juga paling belakang yang ada tanda tangan dan jangan lupa di isi, bisa difotokopi dijadikan satu lembar agar lebih praktis). Lalu jangan lupa bawa paspor aslinya ketika membuat visa di kedutaan.
-          Sertifikat Bahasa Jerman
Untuk sertifikat baru-baru ini saya banyak ditanya tentang “kok ZIDS tidak diakui di Kedutaan?” lengkapnya saya tidak tahu, tapi apabila kalian memang memiliki sertifikat dari Goethe Institut maka sudah pasti diterima. Pengalaman saya adalah saya mengajukan dengan sertifikat B1 namun ketika di loket, Mbak Tellernya melihat kalau saya mempunyai ZIDS jadi malah ZIDS saya diminta (ZIDS saya tahun 2017). Namun hingga saat ini, di website kedutaan masih tercantum bahwa ZIDS boleh digunakan. Jadi siapkan diri kalian untuk berargumen yang logis. Tambahan, akhir-akhir ini kedutaan juga sering meminta ijazah (bahasa Indonesia dan terjemahannya yang fotokopian sudah dilegalisir resmi) tapi ijazah ini sebenarnya bisa disusulkan apabila kalian tidak membawanya.
-          Pas foto (khusus untuk pas foto visa, 80% wajah harus terlihat, cobalah untuk ke studio foto dan katakan saja ingin membuat foto untuk visa ke Eropa).

2.      Gastfamilie (keluarga asuh)
-          Surat Undangan (Einladung)
-          Kontrak AuPair (Vertrag)
-          Asuransi (Versicherung)
-          Surat Keterangan Gastfamilie adalah Orangtua dari Anak yang kalian asuh (Meldebescheinigung)
Asuransi AuPair biasanya yang Dr. Walter (kalau saya tidak salah). Gastfamilie yang membayar asuransi kalian (biasanya), dan perhatikan tanggal dimulainya asuransi, itulah yang kalian tulis nanti di formulir visa yang kalian isi. Kemudian cermati betul kontrak AuPair, semua dokumen tersebut tertulis dalam bahasa Jerman jadi sekali lagi cermatlah. Apabila sulit untuk memahami isi dan konteksnya, bisa bertanya pada German native speaker. Untuk kalian yang Gastfamilienya menggunakan jasa AuPair Vermittlung (Agen), apabila agen tersebut sudah bersertifikat RAL, maka tidak perlu mengirimkan dokumen yang asli, cukup scannya di print. Jangan lupa tanda tangani Vertrag tersebut dengan menuliskan Ort/tempat yaitu Jakarta, dan tanggalnya menyesuaikan tanggal janji temu kalian di kedutaan.

3.      Kedutaan (Deutsche Botschaft Jakarta)
-          Formulir Visa Nasional (Antrag auf Erteilung eines nationalen Visums)
Bisa di download di laman resmi mereka. Isilah dengan cerman, dan tips dari saya karena cukup banyak yang melakukan kesalahan ketika mengisi tanggal keberangkatan dan kepulangan, tulislah sesuai dengan yang tertera di asuransi (Versicherung) yang kalian dapat. Kemudian di poin nomor 7, kalian isi dengan nein, dan tulis alamat asli kalian sesuai KTP (atau alamat tinggal kalian di Indonesia). Isi formulir juga dengan menggunakan bahasa Jerman. Untuk Ort und Datum, seperti biasa di Jakarta dan sesuai tanggal janji temu visa (jangan lupa bubuhi tanda tangan).
-          Surat Pernyataan (Einverstandiserklarung)
Gunakan yang halaman awal saja, di bagian halaman kedua tidak perlu dikumpulkan.

Tepat di hari H janji temu kalian, usahakan datang 15-30 menit sebelumnya, jangan lupa cek berkas jangan sampai ada yang kurang karena cukup sulit mencari tempat fotokopi atau print di sekitar kedutaan. Saya sendiri pernah print di Mandarin Oriental (hotel di samping kedutaan persis) ketika tahun 2018 lalu hahaha.
Setelah melewati pemeriksaan, naik ke lantai dua dan tunggu di daftar ulang di loket (atau ada Bapak yang duduk biasanya tapi pas saya Bapaknya gak ada), urutkan juga berkas-berkas yang dibawa sesuai petunjuk yang tertera di sana. Lalu dipanggil dan menyerahkan berkas, membayar 75 Euro (usahakan bayar dengan uang pas, misal siapkan dua puluh ribuan atau sepuluh ribuan sampe lima ribuan wkwk biar Mbak Tellernya gak repot). Lalu kalian akan mendapatkan Kassenzettel/ Kuitansi yang nantinya akan dibawa ketika visanya sudah selesai. Setelah itu kalian akan mendapatkan informasi mengenai AuPair in Deutschland (itu untuk kalian, boleh dicoret-coret). Setelah itu interview dengan orang Jerman dalam bahasa Jerman, seputaran tentang diri kalian dan keluarga asuh di Jerman.

Voila, sudah selesai. Tinggal tunggu email dari kedutaan apabila ada berkas tambahan yang diminta (dalam kasus saya mereka meminta fotokopi paspor kedua orang tua asuh di Jerman). Kalian juga bisa request untuk mengambil visanya di Konsulat Jerman namun paspor kalian akan ditahan, dan apabila diambilkan oleh orang lain, kalian membuat surat kuasa dan wajib membawa kuitansi yang diberikan.
Selamat mencoba, semoga dilancarkan semuanya dan share apabila kalian pikir bermanfaat.
Danke!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untuk Wanita Penuh Kejutan

How to Apply HSK (Hochschulsommerkurs) from DAAD