Being Yourself
Hidup memang tidak akan pernah lepas dari perbedaan. Pernahkah kalian sadari, betapa kadang-kadang manusia dapat dengan sangat membenci sebuah perbedaan. Manusia lebih aman ketika hidup dengan banyak teman yang sama, yang sejalan dan sepemikiran. Bukankah itu hal yang indah dan sesuatu yang menyenangkan untuk dapat terus sama?
And again, selama kita hidup, selama itu pula kita harus menerima berbagai macam perbedaan. Sekembalinya aku dari Jerman ke Indonesia, aku lebih belajar untuk mengontrol diri. I know, I was really afraid of being judged and somehow I live my life just always to look presentable. Hidup di Indonesia terkadang selalu membuatku takut untuk melakukan segala hal karena aku selalu mikir, “terus apa yang bakal orang lain pikirin nanti?” aku baru sadar ternyata pemikiran itu racun buat hidupku.
Ketika aku mengunjungi seorang teman di Schleswig-Holstein, aku sama sekali gak mikir aku harus pakai baju apa biar “look good” di depan keluarga temanku. In the end, orang-orang Jerman ga akan pernah peduli tentang penampilanmu. They appreciate yourself, the real you and not being fake. Aku merasa bisa menjadi diriku sendiri tanpa harus merasa pusing karena dihakimi sama orang lain apalagi kalau disinggung di sebuah forum yang menurutku itu gak penting buat dibahas dan ujung-ujungnya bikin malu diri sendiri.
Ternyata setelah dipikir-pikir, buat apa aku overthink and afraid of being judged. There is always someone who hates us, no matter what. The thing is, just keep being yourself. In the end, yang perlu kita lakukan yaitu perlunya mencintai diri sendiri. Appreciate yourself in any way.
Purworejo, 29 Oktober 2018 (after having a nice talk with a friend who is living away)
Komentar
Posting Komentar