Postingan

Untuk Seorang Perempuan Tangguh

 Dear Zahro,  seekor domba mengelilingi lapangan sepuluh kali. Mencari apa? Apalagi kalau bukan rumput teki, sambil berolahraga. Seekor ikan berenang mengelilingi samudera, menemukan potongan-potongan kapal di dasar lautan dan mengisi celengan koin untuk diamalkan.  Seperti luasnya samudera, aku berdiri di pantai seorang diri. Rasa geli di ujung kaki ketika pasir kerikil karang mententuh lalu jalan menuju lautan biru hening nan bening. Kutundukan kepala melihat ke bawah, mengagumi keindahan dasarnya yang jernih dan putih. Terkadang berkaca sebentar sambil terbelanga dalam hati melihat ciptaan Tuhan yang satu ini. Mulut terlalu malas untuk berbicara, cukup tau pikiran dalam damai.  Semakin tubuh tenggelam, lurus terus hingga ingin menemukan dasar, mata terpana pada warna lautan yang makin kebiruan. Bukannya air berwarna putih? Tanya pikiran dalam kebingungan. Ketika air sudah setinggi leher, kuatur napas untuk berenang menuju ke dalam. Ada apakah isi lautan?  Yan...

Membuat Visa AuPair di Kedutaan Jerman Jakarta (2020)

Sebenarnya sudah cukup banyak di internet terkait tentang hal ini, tapi dikarenakan beberapa alasan mendasar (seperti peraturan yang berbeda, pengalaman orang-orang yang mendaftar visa juga beda-beda, dan lain sebagainya). Semoga tulisan ini bermanfaat. Langkah awal yang perlu dilakukan sudah pasti membuat janji temu atau Termin di website kedutaan, pilihlah visa nasional jenis AuPair. Setelah mendapatkan janji temu, kalian akan mendapatkan email konfirmasi dan email tersebut di print untuk syarat masuk ke kedutaan. Tips dari saya adalah email dari kedutaan itu yang di print bagian bahasa Indonesianya saja dan kalian mark atau stabilo di bagian hari dan pukul berapa kemudian nomor paspor kalian jadi bisa langsung terlihat oleh Pak Satpam. Selanjutnya berkas-berkas yang diperlukan, saya akan mengurutkannya agar lebih mudah mulai dari berkas yang disiapkan diri sendiri, dari Gastfamilie dan juga Kedutaan. Semua berkas yang disebutkan rangkap dua dan nanti dibendel sendiri-sendiri ...

Untuk Wanita Penuh Kejutan

Dear Rae, Laut biru Daratan penuh hutan Ikan berenang Burung terbang Kamu perempuan Aku perempuan Berbagi cerita bersama Banyak kenangan di Jogja Mobil, kereta Bus dan angkutan kota Jogja, Jakarta, dan Tegal Hanya berjarak hitungan jam Namun kamu seorang, Hanya berjarak detukan jantung Cukup memejam Lalu terbang, "sedang apa kamu sekarang?" Semoga cabe cabe tetap jaya Semoga motor bumblebee tetap prima Semoga semangat terus membara Dan kamu, cukuplah aku simpan selamanya Di dalam dada Mari kita bahagia selama-lamanya Dan sampai ketemu lagi, Indonesia, Jerman, Eropa, Afrika, Amerika maupun Atlantika Kan kubayar rindu kita Walau sampai ke ujung dunia Salam, Vita

[Review Buku] Kim Ji-yeong Lahir Tahun 1982

Kim Ji-yeong Lahir Tahun 1982 Sebuah buku bacaan untuk semua wanita karena Kim Ji-yeong adalah kita Identitas Buku Penulis : Cho Nam-Joo Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Jumlah Halaman : 192 Halaman Tahun Terbit : Desember 2019 ISBN : 9786020636207 Harga : Rp 58.000 Genre : Novel Fiksi Buku ini aku baca setelah menonton filmnya di bioskop dua kali. Karena cukup penasaran cerita lengkapnya, dan aku baru tahu kalau film itu diangkat dari sebuah novel. Pengalamanku menonton versi film dari buku ini dua kali tak mengecewakan, yang pertama menonton dengan teman laki-laki dan yang kedua bersama dua teman perempuan dari Jerman. Filmnya berbahasa Korea namun terdapat terjemahan bahasa Indonesia dan Inggris. Walaupun telah menonton filmnya, membaca buku ini justru asik dan tidak membosankan. Buku ini membagi cerita ke dalam beberapa babak di mana setiap babak bercerita tentang Kim Ji-yeong sendiri dan kehidupannya. Kim Ji-yeong adalah wanita kelahiran Seoul, ...

Meranggasi Kehidupan

Gambar
Tulisan ini aku dedikasikan untuk jiwa-jiwa yang tak kenal lelah dalam melakukan kebaikan, menebarkan semangat juang tinggi, dan selalu berani untuk tetap berenang dalam arus yang kencang. Terima kasih. Setelah sekian lamanya bergelut dengan suatu fase dalam hidup mengerjakan tanggung jawab bernama Tugas Akhir (alias skripsi), akhirnya aku benar-benar bisa selesai dan diwisuda. Sungguh perjuangan yang panjang dan melelahkan untuk bisa sampai di titik sekarang. Banyak sekali cerita, pengalaman, kekhawatiran, keberuntungan, dan orang-orang baik hati yang senantiasa ada dalam pelbagai adegan. Kalau boleh jujur, tugas akhir ini menjadi momok yang luar biasa bagi diriku karena aku; orang yang suka sekali mengerjakan tugas di hari terakhir pengumpulan, mager abis untuk ke luar melakukan observasi atau penelitian, suka berpikir saat malam hari dimana orang-orang tidur dan tidak beraktivitas saat itulah aku berpikir dan beraktivitas kemudian berpengaruh pada jam tidurku yang jadi...

Perayaan Sewindu

Gambar
       Sebagian orang berpendapat, pengalaman pertama biasanya berisi hal-hal berkesan tak terlupakan. Menghadiri suatu kegiatan dengan banyak orang di dalamnya bukan sesuatu yang saya gemari. Entah bagiamana jiwa memanggil, saya akhirnya memutuskan untuk membeli tiket konser Tulus di Yogyakarta bertajuk Sewindu. Bukan tanpa alasan, tentu saja. Saya mengerjakan tugas akhir berbulan-bulan lamanya hingga selesai sidang, terlebih lagi bekerja sampingan sebagai guru bahasa Jerman dan sengaja memaksa diri untuk memberikan kesempatan kali ini, mengapa tidak?              Seorang laki-laki berkebangsaan Indonesia, berdarah minang, bersuara merdu, tutur katanya santun dan menyenangkan bagi pendengarnya. Saya saja sebagai mahasiswi bahasa yang menyukai linguistik, jujur sangat jatuh cinta padanya, pada bagaimana dia mengolah kata-kata yang terucap dari mulutnya. Alhasil pemaksaan terhadap diri saya kali ini berhasil, pembuktian bahw...

Pendidikan Buat Saya

Gambar
(dokumentasi pribadi, FHKE Tilburg 2017 ketika menjadi exchange student ) Tulisan kali ini sudah saya tulis dari tahun 2017. Semoga berkenan dan selamat membaca :) Saya adalah mahasiswi di Yogyakarta semester 5, dan saya sangat bersyukur bisa merasakan bangku kuliah, lika liku merantau, hidup serba mandiri, apalagi bagaimana mengendalikan kehidupan sosial dan pribadi. Keluarga saya adalah keluarga yang terbuka, istilahnya sih open-minded . Ibu dan Bapak saya hanya tamatan SMK, itu sebabnya mereka kebingungan ketika saya memilih SMA kemudian kuliah. Seiring waktu berjalan, saya dapat menunjukkan dengan bebas tanpa ada beban dari orang tua kalau saya harus seperti ini–seperti itu. Ibu saya sangat mendukung segala apa yang saya lakukan, selagi itu bermanfaat bagi orang banyak. Tahun pertama saya merantau adalah tahun yang sangat berat. Ditambah lagi, setahun itu cobaan saya adalah sepi, saya tidak tau kalau dekat dengan seorang cowok dapat berdampak jauh sekali dari diri saya yang...