Tentang Sebuah Hari bernama Ulang Tahun
Tepat di hari ibu
kemarin, aku bertambah umur. Entah kenapa setiap tanggal itu aku merasa jadi
orang yang paling sedih sedunia, basically
because I realize that I’m getting older. Gak kerasa udah umur segini aja,
gak kerasa udah banyak banget hal dalam hidup yang terlalui, dan yang sekarang
terasa adalah tanggung jawab. Baik tanggung jawab sebagai seorang perempuan,
seorang anak pertama, seorang muslim, dan lain-lain.
Aku bukanlah orang yang
mengagungkan sebuah perayaan dari hari ulang tahun, karena pada akhirnya aku
dulu merasa sering sengsara karena banyak teman-teman yang kuanggap baik,
ternyata malah lupa, atau teman-teman yang biasanya aku kasih kado eh pas aku ulang
tahun malah gak ngasih, atau yang lebih jahat adalah gak ngasih kabar sama
sekali. I used to think that those people
are all annoying. At the end of the day, I felt so fucked up on my birthday.
And in fact, after all this time, I trapped on those so called “birthday surprises”
Kenyataannya adalah
kebahagiaanku bisa-bisanya kugantungkan ke orang lain. Lalu baru di tahun ini
aku merasakan kalau kebahagiaanku seharusnya bisa aku ciptakan sendiri. Di hari
lahirku, aku merasa lebih banyak bersyukur atas apa yang Allah kasih selama
ini, aku lebih berpikir positif dan membuat satu hari itu makan yang paling aku
pengin, intinya I chose to be happy on
that day.
So I came to a point; instead of suffering and thinking on
miserable things, please just choose to be happy on your own. Buatlah
dirimu sendiri bahagia, that’s all that matters. Selamat bertambah umur untuk
kita semua, setiap harinya.
Komentar
Posting Komentar